ASY-SYADZILI 1 – Dalam kehidupan ini pastinya kita dituntut untuk selalu beribadah pada Allah Subhanahu wataa’la
Mulai dari melaksanakan kewajiban, melakukan sunnah-sunnahnya, hingga berbuat baik kepada sesama.
Tetapi kita tak tahu amalan apa yang membuat kita yang bisa menggiring kita masuk surga Allah Subhanahu wataa’la.
Belajar dari kisah kisah terdahulu kita tak bisa menilai seseorang dari penampilan atau perilaku yang tampak oleh mata saja, seperti hal nya, kisah dari Barseso seorang yang alim yang terobsesi untuk bisa lebih alim lagi, dan ternyata ia terperosok dalam kemaksiatan yang amat sangat buruk karena hasutan syaitan,hingga ia meninggal dalam keadaan Su’ul Khotimah Naudzubillah.
Dari kisah Seorang pendosa yang memberi minum seekor anjing juga kita bisa ambil pelajaran, bahwasanya orang yang memiliki perjalanan hidup yang buruk belum tentu ia memiliki akhir yang buruk juga, berkat kebaikan hati diakhir hanyatnya, justru itu yang menjadi sebab ia masuk surga.
Kesimpulan dari 2 cerita diatas ialah, kita memang harus terus berusaha berbuat amal - amal baik, karena kitapun tak tau hal apa yang bisa membuat kita masuk syurga, mungkin karena kita menyisakan sedikit makanan untuk diberikan kepada seekor kucing, atau menyingkirkan batu ditengah jalan agar tidak mengganggu arus lalu lintas, kita tak pernah tahu.
DUNIA PESANTREN
Begitu pula, dalam pondok pesantren, kepintaran kita dalam menyerap ilmu bukan menjadi faktor kesuksesan kita, karena dalam pondok pesantren ada sebuah faktor yang sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang, yaitu faktor X (atau yang disebut dengan barokah ), kita tak pernah tau bagaimana faktor ini bekerja, tetapi jika seseorang telah mendapat barokah maka taka da susah dalam kehidupannya, dan cara mendapatkan barokah yaitu dengan berkhidmah (ngabdi/ngawulo) kepada guru.
KHIDMAH
Banyak macam cara berkhidmah untuk medapatkan barokah, mulai dari membantu bagian dapur, menjadi keamanan dan ketertiban, menjadi dari bagian dakwah pondok pesantren melalui media social, ataupun menjadi ketua kamar, tetapi berkhidmah bukan hanya itu saja, makna berkhidmah memiliki cakupan yang luas.
Kita menyapu latar masjid dengan niatan agar jamaah sholat merasa nyaman itu termasuk khidmah, kita menata sandal agar jamaah tidak kebingungan mencarinya juga termasuk khidmah, hal apapun yang kita lakukan dengan niatan untuk kemaslahatan bersama juga termasuk dari khidmah.
SAMPAH SEPELE YANG MEMBAWA BAROKAH
Kita selalu berpikir bahwa khidmah itu menjadi ketua kamar, menjadi keamanan, menjadi abdi ndalem, malah banyak dari kita tidak berpikir untuk membuang sampah yang ada disekitar kita padahal itu adalah peluang kita untuk berkhidmah yang sangat mulia.
Banyak dari kita memandang khidmah dibagian kebersihan sebagai hal yang biasa saja, tetapi malah hal itulah yang membuat mereka cepat dalam mendapatkan barokah, karena mereka rela kotor, demi para santri nyaman dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya, banyak sekali kisah kesuksesan dari santri yang bersih-bersih menjadi kebiasaan sehari – hari, seperti halnya kisah santri yang diutus selalu bersih-bersih tidak pernah mengaji, tetapi ketika pulang beliau menjadi seorang kyai.
Maka dari itu, kita tak usah bingung hal apa yang bisa kita lakukan untuk berkhidmah, minimal kita buang sampah di sekitar kita dengan niatan untuk kemaslahatan bersama, Insyallah, jika Allah berkehendak hal-hal seperti itu menjadi penyebab kita mendapat barokah serta ridho Allah Subhanahu wataa’la.
Amin yaa robbal Alamin