Dalam islam, rasa malu termasuk ke dalam sebagian iman seseorang. belum dikatakan berimanlah seseorang apabila dirinya belum memiliki rasa malu. Sebagaimana dalam hadist rasulullah yang berbunyi :
Iman itu ada enam puluh sekian cabang, dan rasa malu adalah salah satu cabang iman ( HR. Bukhari no 09)
Rasa malu merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap kalangan muslim. Karena dengan rasa malu inilah, setiap manusia dapat tertahan untuk tidak melakukan sesuatu hal yang terkesan kurang sopan.
Dapat kita ketahui bersama, bahwa malu sebenarnya sudah terdapat di dalam diri seseorang, baik muslim maupun non muslim. Dan telah tertanam di dalam naluri manusia. Karena itulah seharusnya setiap manusia sudah dapat meraba antara manakah perilaku yang pantas untuk dilakukan dan manakah perilaku yang tidak pantas untuk dilakukan.
Akan tetapi, apabila kita melihat fakta yang terjadi di zaman kita pada saat ini. Sungguh miris sekali, mata Kita akan melihat banyak sekali orang yang sudah tidak memiliki rasa malu. Alhasil terjadilah penurunan moral dan dampak-dampak negative lainnya, salah satunya seperti bangga pada saat melakukan hal-hal buruk.
Maka dari itu, budaya malu saat melakukan hal buruk tetap harus kita pertahankan dan terus kita budayakan. Bahkan, andai teman-teman tahu, rasa malu ini sudah ada sejak zaman nabi Adam dan siti hawa usai memakan buah khuldi. Allah berfirman dalam Al Quran surat Thaha ayat 121:
فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْءَٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ ٱلْجَنَّةِ ۚ وَعَصَىٰٓ ءَادَمُ رَبَّهُۥ فَغَوَىٰ
Artinya: "Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia,"
Pada intinya, Rasa malu tidak hanya merupakan perasaan atau emosi, tetapi juga merupakan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Seorang Muslim yang memiliki rasa malu akan selalu berusaha untuk menjalani kehidupan yang mencerminkan iman dan moralitas Islam yang tinggi. Dengan menjaga rasa malu, seorang Muslim dapat memberikan teladan yang baik dalam masyarakat dan membantu memelihara integritas individu dan komunitas Muslim.
Ada kalanya diri kita ini perlu untuk membuang rasa malu. Contohnya pada saat melakukan hal baik dan menolong sesama. Dan juga ada kalanya diri kita ini wajib dan harus menghadirkan rasa malu ke dalam hati, dikala kita melakukan perbuatan buruk ataupun kesalahan.
Oleh karena itu, kita harus pandai memposisikan dan mengarahkan naluri rasa malu kita ini untuk menjadi pendorong timbulnya perbuatan-perbuatan baik. Dan jangan sampai rasa malu kita menjadi pedang bermata dua yang justru akan menghambat pertumbuhan diri. sekian artikel ini ditulis sebagai pengingat kita bersama, Barakallah fikum..